Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia Tenggara, yang
dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benuaAsia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang
terdiri dari 13.487 pulau,[5][6] oleh karena itu ia disebut
juga sebagai Nusantara ("pulau luar", di
samping Jawa yang dianggap pusat).[7] Dengan populasi sebesar 222
juta jiwa pada tahun 2006,[8] Indonesia adalah negara
berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara yang berpenduduk Muslimterbesar di dunia, meskipun secara resmi
bukanlah negara Islam. Bentuk
pemerintahan Indonesia adalah republik, dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Presiden yang dipilih langsung.
Ibukota negara ialah Jakarta. Indonesia berbatasan dengan Malaysia diPulau Kalimantan,
dengan Papua Nugini di Pulau Papua dan dengan Timor Leste di Pulau Timor. Negara
tetangga lainnya adalah Singapura,Filipina, Australia, dan
wilayah persatuan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India.
Sejarah Indonesia banyak
dipengaruhi oleh bangsa lainnya. Kepulauan Indonesia menjadi wilayah
perdagangan penting setidaknya sejak abad ke-7, yaitu ketika Kerajaan
Sriwijaya di Palembang menjalin hubungan agama dan
perdagangan dengan Tiongkok dan India. Kerajaan-kerajaanHindu dan Buddha telah tumbuh pada awal abad
Masehi, diikuti para pedagang yang membawa agama Islam, serta berbagai kekuatan Eropayang saling bertempur untuk memonopoli
perdagangan rempah-rempah Maluku semasa era penjelajahan
samudra. Setelah berada di bawahpenjajahan Belanda, Indonesia yang saat itu bernama Hindia Belanda menyatakan kemerdekaannya di akhir Perang Dunia II.
Selanjutnya Indonesia mendapat berbagai hambatan, ancaman dan tantangan dari
bencana alam, korupsi, separatisme, proses demokratisasi dan periode perubahan
ekonomi yang pesat.
Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia
terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama yang berbeda. Suku Jawa adalah grup etnis terbesar
dan secara politis paling dominan. Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka
tunggal ika" ("Berbeda-beda tetapi
tetap satu"), berarti keberagaman yang membentuk negara. Selain memiliki
populasi padat dan wilayah yang luas, Indonesia memiliki wilayah alam yang
mendukung tingkatkeanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia.
Indonesia juga anggota dari PBB dan satu-satunya anggota
yang pernah keluar dari PBB,
yaitu pada tanggal 7 Januari 1965, dan bergabung kembali pada tanggal 28 September 1966 dan Indonesia tetap
dinyatakan sebagai anggota yang ke-60, keanggotaan yang sama sejak bergabungnya
Indonesia pada tanggal 28 September 1950. Selain PBB, Indonesia juga merupakan anggota dari ASEAN, APEC, OKI, G-20 dan akan menjadi anggota
dari OECD.
Etimologi
Kata "Indonesia"
berasal dari kata dalam bahasa Latin yaitu Indus yang berarti
"Hindia" dan kata dalam bahasa Yunani nesos yang berarti
"pulau".[9] Jadi, kata Indonesia
berarti wilayah Hindia kepulauan, atau
kepulauan yang berada di Hindia, yang menunjukkan bahwa nama ini terbentuk jauh
sebelum Indonesia menjadi negara berdaulat.[10] Pada tahun 1850, George Earl, seorang etnolog berkebangsaan Inggris,
awalnya mengusulkan istilah Indunesia dan Malayunesia untuk penduduk
"Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu".[11] Murid dari Earl, James Richardson Logan, menggunakan kata Indonesia sebagai sinonim dari Kepulauan India.[12] Namun, penulisan akademik
Belanda di media Hindia Belanda tidak menggunakan kata Indonesia, tetapi istilah Kepulauan Melayu (Maleische Archipel); Hindia Timur Belanda (Nederlandsch Oost Indië),
atau Hindia (Indië); Timur (de Oost); dan
bahkan Insulinde (istilah ini diperkenalkan
tahun 1860 dalam novel Max Havelaar (1859), ditulis oleh Multatuli, mengenai
kritik terhadap kolonialisme Belanda).[7]
Sejak tahun 1900, nama
Indonesia menjadi lebih umum pada lingkungan akademik di luar Belanda, dan
golongan nasionalis Indonesia menggunakannya untuk ekspresi politik.[7] Adolf Bastian dari Universitas Berlin memasyarakatkan nama ini
melalui buku Indonesien oder die Inseln
des Malayischen Archipels, 1884–1894. Pelajar Indonesia pertama yang
menggunakannya ialah Suwardi
Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), yaitu ketika ia
mendirikan kantor berita di Belanda yang bernama Indonesisch Pers Bureau pada tahun 1913.[10]
Pembagian Administratif
Indonesia saat ini terdiri
dari 33 provinsi, lima di
antaranya memiliki status yang berbeda. Provinsi dibagi menjadi 399 kabupaten dan 98 kota yang dibagi lagi menjadi kecamatan dan lagi menjadikelurahan, desa, gampong, kampung, nagari, pekon, atau istilah lain yang diakomodasi oleh
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah. Tiap provinsi memiliki DPRD Provinsi dan gubernur; sementara kabupaten memiliki DPRD Kabupaten dan bupati; kemudian kota memiliki DPRD Kota dan wali kota; semuanya
dipilih langsung oleh rakyat melalui Pemilu dan Pilkada.
Bagaimanapun di Jakarta tidak terdapat DPR Kabupaten atau Kota, karena
Kabupaten Administrasi dan Kota Administrasi di Jakarta bukanlah daerah otonom.
Provinsi Aceh, Daerah Istimewa Yogyakarta, Papua Barat, dan Papua memiliki hak istimewa
legislatur yang lebih besar dan tingkat otonomi yang lebih tinggi dibandingkan
provinsi lainnya. Contohnya, Aceh berhak membentuk sistem legal sendiri; pada
tahun 2003, Aceh mulai menetapkan hukum Syariah.[28] Yogyakarta mendapatkan
status Daerah Istimewa sebagai pengakuan terhadap peran penting Yogyakarta
dalam mendukung Indonesia selama Revolusi.[29] Provinsi Papua,
sebelumnya disebut Irian Jaya, mendapat status otonomi khusus tahun 2001.[30] DKI Jakarta, adalah
daerah khusus ibukota negara. Timor Portugis digabungkan ke dalam
wilayah Indonesia dan menjadi provinsi Timor Timur pada 1979–1999, yang
kemudian memisahkan diri melalui referendum menjadi Negara Timor Leste.[31]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar