Inilah Jalanku...
Dear…
Maaf mengagetkan yah…
Maaf saya harus mengambil hal
yang seperti ini, maaf juga saya menulis seperti ini, karena menurutku inilah
yang terbaik. Maaf juga saya yang tidak mampu untuk mengatakannya secara
langsung, karena memang diri saya tidak sanggup untuk mengungkapkannya, tiada
daya yang mampu tuk menguatkan diri untuk melakukannya, tapi lewat tulisan
inilah saya mampu bercerita dan berkata apa adanya.
Harus saya akui dan sadari,
sejak pertama kali bertemu denganmu, saya sudah merasakan ada sesuatu yang
berbeda. Ada semacam energi dan getaran yang membuat tubuh dan hati ini
merasakan kaku, ngilu, dan gemuruh yang tidak dulu saya rasakan. Ada hal yang
berbeda, dan aku tak tau apa itu artinya. Dan itu adalah kamu….
Saya akui juga bahwa wajahmu dan
senyummu membuatku susah untuk melupakanmu. Semua tentangmu lah yang akhirnya
membuatku meyakinkan diri bahwa engkau adalah “yang” terbaik bagiku…menjadi
pembeda dalam diriku. Yah kamulah yang bisa membuatku bisa tertawa, tersenyum,
tenang, dan nyaman. Namun kamu jugalah bisa membuatku murung, terdiam,
bersedih, bahkan menangis…
Tapi yah inilah hidup manusia,
yang tiada tau akan ujungnya. Saya punya sejuta rencana, tapi karena Yang Kuasa
tidak mengijabahi dan membedakannya, maka rencana itu pun menjadi cerita dalam
pikiran saya. Begitu pula dengan hal ini, saya terbesit suatu rencana, tetapi
mungkin karena itu jelek, maka Tuhan tau, dan mengarahkan kembali saya untuk
ingat akan hal itu.
Aku menyadari, aku bukanlah
siapa-siapa dalam hidupmu. Aku juga menyadari dan mengakui, bahwa kamu bukanlah
sesuatu yang aku miliki, bukan hak aku untuk membuatmu selalu berada disampingku,
memikirkan aku, atau mengingatku … Maka dari itulah, akupun sadar diri dan
mengakui, tidak seharusnya saya ini selalu bersama denganmu. Tak seharusnya aku
menginginkanmu untuk ada buat aku, walaupun itu sebagai “ade” aku.
Aku mengamini kalau kamu adalah
orang yang hebat, orang yang bisa mempengaruhi aku, membuatku “begitu
bergantung” padamu. Tapi dari situ jugalah aku menyadari kalau ketergantungan
selalu menciptakan yang buruk “bagiku”, bahkan terkadang menyesakkan aku. Maka
dari itulah maafkanlah aku. Maafkan aku
yang pernah mengganggu hidupmu . Maafkan aku yang terlalu berharap
padamu. Dan maafkan aku yang pernah, dalam lagunya Republik “Izinkan Aku
Mencintaimu”. Dan dalam Black Glasses mengatakan “Sarang
Heyo”.
Maafkan aku juga yang kini
seakan menjauh darimu, bukan menjauh ko sebenarnya, hanya ingin menata kembali
hidupku, agar aku mampu dan bisa mengisi hari-hariku, dan masa depanku. Dan aku
juga yakin ko, “maaf” sangat berharap nanti akan bersamamu kembali. Kapan itu ?
waktu yang mungkin menjawabnya. Dan juga pasti kamu.
Mmm,,,kembali dan datangilah
aku, kapanpun kau mau. Kalupun tidak juga tak apa ko. Semua pintu ini terbuka
ko untuk mu. Saya usulkan beberapa judul lagu yang mungkin mendeskripsikan
keadaan ini, yaitu: “Harus Terpisah-
Cakra”, “Bukan Dia tapi Aku- Judika”,
“Cinta Jangan Kau Pergi- Vidi
Aldiano”, “Cinta Dalam Hati- Ungu”, “Izinkan Aku Mencintaimu- Republik”, dan
yang pasti “Harusnya Kau Pilih Aku-
by Terry”.
Tapi itu semua tertutupi oleh
Adera dalam “Lebih Indah”- nya.
Okh ya saya unggahkan juga foto
tentangmu. Itu satu-satunya foto yang saya miliki hasil jepretan sendiri,
selama 2 bulan ini. Dan yang satunya lagi saya copy dari FB mu. Maaf yah…
Terima kasih atas semuanya.
Terima kasih telah memutihkan, memerahkan, menguningkan, dan meng- abu-abukan
hidupku selama 2 bulan ini. Pastinya ini adalah suatu anugerah yang telah Tuhan
berikan untuku, dan kehidupanku. Dan pasti semua itu adalah yang terbaik untukku.
Maafkan aku, “kakamu” ini,
maafkan sifat yang kekanak-kanakkan ini…
Mudah-mudahan hidupmu ceria, dan
bahagia kembali…aku yakin itu...
Cemungudt yah…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar